MANAJEMEN KELAS (Classroom Management)
"Menjadi Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan dan Berprestasi"
Identitas Buku :
Judul
Buku : MANAJEMEN KELAS (Classroom
Management)
Menjadi Guru Profesional yang Inspiratif,
Kreatif, Menyenangkan
dan Berprestasi.
Penulis : Dr. Euis Karwati S.Kom., M.Pd
Donni Juni Priansa S.Pd., S.E.,S.S.,M.M
Penyunting : Drs. H. Rismi Somad, M.M
Ai Kasmanah, S.Pd
Desain
Cover : Muhammad Agung Firsada
Penerbit : ALFABETA, cv
Cetakan : Kedua, Desember 2015
Tebal
Buku : XVI + 340 Halaman
ISBN : 978-602-289-018-8
Ikhtisar isi buku :
Buku
Manajemen Kelas (Classroom Management) membahas secara sangat detail tentang
manajemen kelas. Buku ini terdiri dari 11 Bab yaitu: 1) Aspek manajemen
dalam kelas. 2) Ruang kelas. 3) Guru profesional. 4) Komunnikasi
dalam pembelajaran. 5) Memahami peserta didik. 6) Motivasi peserta didik. 7)
Belajar. 8) Media pembelajaran. 9) Model pembelajaran. 10) Lingkungan sekolah. 11)
Peneliian tindakan kelas. Setiap bab dalam buku ini menguraikan topiknya masing
– masing secara komprehensif, tidak hanya membahas manajemen kelas yang
bersifat fungsional atau praktis. Buku ini memberi penekanan lebih pada
pentingnya tanggung jawab dan peran guru dalam manajemen kelas. Buku ini
disusun untuk menjawab berbagai tantangan yang semakin kompleks dalam dunia
pendidikan khususnya di kelas. Tapi saya akan menulikan sebagian yang lebih
menonjol di bagian Pengelolaan kelas.
Aspek Manajemen Dalam Kelas
Manajemen
sangat penting dalam mengimplementasikan dalam legiatan di dalam kelas. Dengan
itu, membutuhkan Guru yang terampil karena guru yang mampu mengimplementasikan
fungsi-fungsi manajemen dalam berbagai program dan kegiatan yang ada di kelas.
Manajemen berasal dari kata "management" kata "to
manage" yang berarti mengelola, mengurusi, menjalankan, membina dan
memimpin. Sedangkan kata "management" berarti orang yang
melakukan kegiatan manajemen. Sedangkan secara istilah Manajemen (menurut
Terry,1997) adalah usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih
dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
Menurut
Mulyasa (2006:91) Manajemen Kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan
iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikan jika terjadi gangguan dalam
pembelajaran. Dapat disimpulkan Manajemen Kelas adalah kemampuan guru dalam
memperdayakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya
pada setiap individu untuk melakukan kegiatan yang lebih kreatif dan terarah.
Kelas (menurut
Djamarah, 2006:176), dilihat dari 2 perspektif yaitu Kelas perpsektif sempit
dan Kelas dalam Perspektif Luas.
Kelas
dalam Perspektif Sempit., Ruangan yang dibatasi oleh dinding, tempat sejumlah
peserta didik yang berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar.
Kelas
dalam Perspektif Luas.,masyarakat kecil merupakan bagian dari masyarakat
sekolah. Kelas merupakan kesatuan organisasi yang menjadi unit kerja yang
dinamis menyelenggarakan berbagai kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk
mencapai suatu tujuan.
Jenis-Jenis Kelas
Ada
4 jenis kelas menurut buku ini :
Kelas
yang Gaduh.
Kelas
yang Kondusif.
Kelas
yang Tenang dan Disiplin.
Kelas
yang Berlangsunh secara Alamiah.
Teori dan Pendekatan Manajemen
Terdapat
lima macam pendekatan dalam manajemen, yaitu akan diuraikan sebagai berikut :
-
Pendekatan
Kekuasaan.
Pendekatan
kekuasaan dalam manajemen kelas dapat dipahami sebagai suatu proses untuk
mengontrol tingkah laku peserta didik di dalam kelas. Peranan guru di sini
adalah untuk menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas.
Kedisiplinan yang diterapkan guru dilandasi oleh kekuasaan dan norma yang
mengikat untuk ditaati oleh seluruh individu yang ada di kelas. Dengan demikian,
fungsi guru sebagai individu yang berkuasa di dalam kelas perlu dipahami dan
diterapkan dengan baik, agar peserta didik dapat mencapai tujuan belajar dan
pembelajaran dengan baik.
-
Pendekatan
Ancaman.
Pendekatan
ancaman dalam manajemen kelas merupakan salah satu pendekatan untuk mengontrol
perilaku peserta didik di dalam kelas. Pendekatan ancaman di dalam kelas dapat
diimplementasikan melalui papan larangan, sindiran saat belajar, dan paksaan
kepada peserta didik yang membantah, yang semuanya ditujukan agar peserta didik
mengikuti apa yang diinstruksikan oleh guru. Peranan guru dalam pendekatan
ancaman di kelas adalah memberikan kesadaran dan efek jera kepada peserta didik
agar ia mampu belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
-
Pendekatan
Kebebasan.
Pendekatan
kebebasan dalam manajemen kelas dipahami sebagai suatu proses untuk membantu
peserta didik agar merasa memiliki kebebasan untuk mengerjakan sesuatu sesuai
dengan apa yang ia pahami dan ia inginkan, tanpa dibatasi oleh waktu dan
tempat. Peranan guru adalah mengusahakan dengan semaksimal mungkin bahwa
kebebasan peserta didik merupakan prioritas dalam proses belajar dan
pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Namun demikian, pendekatan kebebasan
harus dalam arahan yang ketat dari guru agar proses belajar yang dilalui sesuai
dengan apa yang diharapkan dan ditetapkan dalam tujuan belajar dan
pembelajaran. Selain itu, dalam pendekatan kebebasan, belajar dan pembelajaran
dapat dilaksanakan secara fleksibel tanpa harus dibatasi oleh adanya ruang
kelas yang selama ini rutin dipergunakan.
-
Pendekatan
Resep.
Pendekatan
resep (cook book) dalam manajemen kelas dilaksanakan dengan memberi satu daftar
yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan
oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di dalam
kelas. Dalam daftar yang telah tersusun tersebut, dicantumkan tahap demi tahap
apa yang harus dilakukan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk
demi petunjuk yang ada di dalam resep.
-
Pendekatan
Pengajaran.
Pendekatan
pengajaran dalam manajemen kelas didasarkan atas suatu anggapan bahwa
pengajaran yang baik akan mampu mencegah munculnya masalah yang disebabkan oleh
peserta didik di dalam kelas. Pendekatan pengajaran akan mampu mendeteksi
masalah yang mungkin akan ditimbulkan oleh perilaku peserta didik di dalam
kelas. Peranan guru adalah merencanakan dan mengimplementasikan pelajaran yang
baik sehingga peserta didik mampu untuk belajar dengan baik di kelas.
-
Pendekatan
Perubahan Tingkah Laku.
Pendekatan
perubahan tingkah laku dalam manajemen kelas diartikan sebagai suatu proses
untuk mengubah tingkah laku peserta didik di dalam kelas. Peranan guru adalah
mengembangkan tingkah laku peserta didik yang baik, dan mencegah tingkah laku
yang kurang baik. Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku (behavior
modification approach) ini bertolak dari sudut pandangan psikologi behaviora.
Pendekatan tingkah laku yang baik atau positif harus dirangsang dengan
memberikan pujian atau hadiah yang menimbulkan perasaan senang atau puas.
-
Pendekatan
Sosio Emosional.
Pendekatan
sosio-emosional dalam manajemen kelas akan tercapai secara optimal apabila
hubungan antar pribadi yang baik berkembang di dalam kelas. Dalam hal ini, guru
merupakan kunci dalam pengembangan hubungan tersebut. Oleh karena itu, sudah
seharusnya guru mengembangkan iklim kelas yang baik melalui pemeliharaan
hubungan antar pribadi di kelas, baik antara guru dengan peserta didik maupun
antar peserta didik. Sedangkan untuk terciptanya hubungan yang harmonis antar
peserta didik, maka setiap peserta didik perlu diberikan pemahaman tentang
pentingnya untuk saling memahami, menghargai, dan saling bekerja sama antar
peserta didik.
-
Pendekatan
Kerja Kelompok.
Pendekatan
kerja kelompok dalam manajemen kelas memandang peran guru sebagai pencipta
terbentuknya kelompok belajar yang ada di kelas. Kelompok belajar tersebut
membutuhkan keterampilan guru untuk menerapkan strategi dalam penciptaan
kelompok belajar yang produktif dan efektif. Untuk menjaga kondisi kelas
tersebut guru harus dapat mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi
konflik, dan mengurangi masalah-masalah pengelolaan.
-
Pendekatan
Elektis atau Pluralistik.
Pendekatan
elektis (electic approach) dalam manajemen kelas menekankan pada potensi,
kreatifitas, dan inisiatif dari wali atau guru kelas untuk memilih berbagai
pendekatan yang tepat dalam berbagai situasi yang dihadapi di kelas. Pendekatan
elektis yaitu pengelolaan kelas dengan memanfaatkan berbagai macam pendekatan
dalam rangka menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang efektif dan
efisien. Guru berperan memilih dan menggabungkan secara bebas berbagai
pendekatan dalam manajemen kelas, yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimilikinya
dalam manajemen kelas.
-
Pendekatan
Teknologi dan Informasi.
Pendekatan
teknologi dan informasi dalam manajemen kelas berasumsi bahwa pembelajaran
tidak cukup hanya dengan kegiatan ceramah dan transfer pengetahuan, bahwa
pembelajaran yang modern perlu memanfaatkan penggunaan teknologi dan informasi
di dalam kelas. Guru perlu memahami bahwa teknologi dapat menyediakan
informasi; membangun pengetahuan dan keterampilan peserta didik; serta
menyediakan akses Sumber belajar lainnya. Guru berkepentingan untuk memilih dan
menentukan teknologi dan informasi apa yang dibutuhkan, terutama kaitannya
dengan kepentingan spesifikasi kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh
peserta didik serta hasil yang ingin dicapai.
Fungsi - Fungsi Manajemen dalam
Kelas
Ada
fungsi Manajemen dalam Kelas menurut Terry (1997:18), yaitu :
-
Fungsi
Perencanaan
Perencanaan
sebagai suatu proses dalam rangka untuk mengambil keputusan dan penyusunan
rangkaian tindakan di masa depan. Rencana yang baik akan merumuskan tujuan dan
sasaran yang ingin di capai :
-
Bersifat memberikan arah.
-
Membantu orang dalam organisasi untuk
memotivasi diri.
-
Memfokuskan usaha yang dilaksanakan oleh
pelaksana organisasi.
-
Memprioritaskan pengalokasian sumber
daya untuk tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
-
Pedoman bagi penyusun rencana strategis
maupun rencana oprasional organisasi serta pemilihan alternatif keputusannya.
-
Membantu mengevaluasi kemajuan yang akan
di acapai menjadi pedoman bagi penyusun.
Tanpa
perencanaan, manajer tidak dapat mengetahui bagaimana mengorganisasikan orang
dan sumber daya yang dimiliki organisasi secara efektif.
-
Fungsi
Pengorganisasian
Pengorganisasian
adalah proses manajerial yang berkelanjutan. Manajer harus menyesuaikan
strategi yang telah disusunnya sehingga tujuan dari organisasi tetap dapat
dicapai secara efektif dan efisien. Demikian halnya dengan struktur
organisasinya dapat didesain kembali disesuaikan dengan perubahan lingkungan
yang terjadi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai efektif dan efisien.
Tujuan pengorganisasian adalah untuk mengelompokkan kegiatan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya yang dimiliki agar pelaksanaan dari suatu
rencana dapat dicapai secara efektif dan efisien. Langkah penting dalam
pengorganisasian adalah proses mendesain organisasi, yaitu penentuan struktur
organisasi yang paling memadai untuk strategi, orang-orang yang berpartisipasi,
teknologi yang digunakan, serta tugas organisasi yang diemban.
-
Fungsi
Menggerakkan (Kepemimpinan)
Kepemimpinan
adalah suatu proses untuk mempengaruhi aktivitas dari pada kelompok yang terorganisir
dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam pencapaian tujuan.
Memimpin adalah suatu proses mempengaruhi yang orang lain untuk bekerja menuju
pencapaian tujuan organisasi.
-
Fungsi
Pengendalian
Pengendalian
adalah suatu upaya yang sistematis untuk menetapkan standar prestasi yang
sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem umpan balik informasi,
menentukan apakah ada penyimpangan, dan mengukur signifikansi penyimpangan
tersebut, serta mengambil inisiatif dan tindakan perbaikan yang diperlukan
untuk menjamin bahwa sumber daya organisasi yang digunakan dikelola dengan cara
yang paling efektif dan efisien guna tercapainya sasaran dan tujuan organisasi.
Tujuan
utama dari pengendalian adalah memastikan bahwa hasil kegiatan sesuai dengan
apa yang telah direncanakan. Pengendalian tidak bersifat restriktif, namun
korektif, artinya jika terjadi penyimpangan dapat dideteksi sedini mungkin.
Dengan adanya pengendalian diharapkan:
-
Diketahui atau dipastikan kemajuan yang
diperoleh dalam pelaksanaan perencanaan.
-
Meramalkan arah perkembangan dan hasil
yang akan dicapai.
-
Menentukan tindakan pencegahan apa yang
diperlukan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan.
-
Memberikan masukan yang dapat digunakan
untuk memperbaiki perencanaan yang akan datang.
-
Mengetahui adanya penyimpangan terhadap
perencanaan sedini mungkin.
Dalam
uraian buku ini menjelaskan bahwa manajemen penting sekali untuk diterapkan
dalam kegiatan di dalam kelas. Manajemen merupakan proses dari perencanaan,
pengorganisasian, serta pengawasan atau evaluasi segala daya dan kegiatan.
Manajemen dalam kelas meliputi dua kegiatan secara garis besar yaitu
pengelolaan peserta didik dan pengelolaan fasilitas kelas.
Prinsip-prinsip manajemen kelas
Prinsip-prinsip
manajemen kelas menurut uraian dalam buku ini adalah hangat dan antusias,
tantangan, variasi, keluwesan, penekanan hal yang positif, serta penanaman
kedisiplinan. Keterampilan manajerial guru dalam kelas adalah konseptual,
kemanusiaan, dan keterampilan teknis.
Manajemen
pembangunan fisik kelas dalam buku ini menekankan pada beberapa aspek antara
lain, aspek kenyamanan, konstruksi, fungsional, serta pengembangan peserta
didik. Pembangunan fisik kelas harus memerhatikan kelengkapan fasilitas dan
keterjangkauan fasilitas dalam kelas. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan
dalam pengelolaan kelas adalah visibilitas, aksesibilitas, fleksibilitas, serta
keindahan. Kelas yang nyaman dengan dilengkapi fasilitas yang memadai dan
terjangkau diperlukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar.
Tujuan Manajemen Kelas
Keberhasilan
sebuah kegiatan dapat dilihat dari hasil yang dicapainya. Tujuan adalah titik
akhir dari sebuah kegiatan dan dari tujuan itu juga sebagai pangkal tolak
pelanksanaan kegiatan selanjutnya. Keberhasilan sebuah tujuan dapat dilihat
dari efektivitas dalam pencapaian tujuan itu serta tingkat efisiensi dari
penggunaan berbagai sumber daya yang dimiliki.
Ketercapaian
tujuan manajemen kelas dapat dideteksi atau dilihat dari :
-
Anak-anak memberikan respon yang setimpal
terhadap perlakuan yang sopan dan penuh perhatian dari orang dewasa .
-
Mereka akan bekerja dengan rajin dan
penuh konsentrasi dalam melakukan tuga-tugas yang sesuai dengan kemampuannya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Manajemen Kelas
Keberhasilan
manajemen kelas dalam memberikan dukungan terhadap pencapaian rujuan
pembelajaran, dipengaruhi oleh berbagai faktor (Djamarah 2006 : 184), antara
lain : Lingkungan fisik, kondisi sosio-emosional, Kondisi Organisional. Yang
termasuk dalam lingkungan fisik itu sendiri yaitu Ruangan tempat berlangsungnya
proses belajar mengajar, pengaturan tempat duduk, ventilasi dan pengaturan
cahaya, pengaturan penyimpanan barang-barang. Adapun yang termasuk dari kondisi
sosio-emosional yaitu tipe kepemimpinan, sikap guru, suara guru, pembinaan
hubungan baik. Yang termasuk kondisi organisional yaitu faktor internal peserta
didik, fator intern peserta didik.
Manajemen.
Prinsip-prinsip Pengaturan Kelas
Beberapa
prinsip yang harus di perhatikan oeleh guru maupun pihak sekolah dalam menata
kelas menurut loisell (winataputra, 2003: 9-22) adalah Visibilitas (
keleluasaan pandang), aksesibilitas (mudah dicapai), Fleksibilitas (keluasan),
kenyamanan, dan keindahan.
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian
tindakan kelas (PTK) atau classroom action research telah berkembang cukup lama
di negara-negara maju seperti ingris, aurtralia, dan amerika. Pakar pendidikan
di negara tersebut menaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK, karena PTK
mampu menyajikan alternatif cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran di kelas secara langsung.
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan
PTK terkait erat dengan keinginan guru untuk meningkatkan san memperbaiki
praktik pembelajaran di kelas, karena guru merupakan individu yang secara
langsung berhadapan dengan permasalahan yang ada di kelasnya.
Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Keberhasilan
PTK dapat di ukur dengan melihat manfaatnya. PTK bertujuan untuk meningkatkan
dan memperbaiki proses pembelajaran di kelas, keberhasilannya dapat di ukur
dari kemanfaatan tindakan alternatif bagi perbaikan tersebut.
Peran
guru menurut uraian dalam buku ini meliputi banyak hal diantaranya,
pengembangan metode belajar dan pengembangan kurikulum. Tidak hanya sekedar sebagai
pelaksana dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru juga memperhatikan
perilaku peserta didik, menyusun rencana belajar, mengembangkan potensi diri
dan peserta didik. Selain kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh guru yang
secara garis besar seperti kompetensi profesionalisme dan kompetensi pedagogis,
guru juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik dilengkapi dengan
penguasaan media pembelajaran dan penguasaan model – model pembelajaran. Guru
harus memahami peserta didik dan mengidentifikasi minat peserta didik agar
dapat menyusun strategi yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar, guru juga
berperan untuk memotivasi peserta didik agar dapat menentukan arah dan minat
peserta didik. Guru yang memiliki produktivitas tinggi adalah guru yang memilki
level kinerja yang tinggi.
Kelebihan Buku :
Kelebihan
yang dimiliki buku ini yaitu manajemen kelas dijelaskan secara detail,
pemaparannya begitu luas dan komprehensif. Keunikan lain yang dimiliki buku ini
yaitu terdapat rangkuman pada setiap bab yang telah diuraikan untuk memudahkan
pembaca jika dirasa uraian terlalu panjang dan melelahkan. Buku ini cocok untuk
dijadikan rujukan bagi dosen, guru, dan calon guru. Buku ini juga memiliki
rangkuman di setiap babnya. Hal ini akan memudahkan pembaca dalam memahami isi
buku ini karena dengan adanya rangkuman itu pembaca yang tidak sempat atau
memiliki banyak waktu membaca akan lebih mudah dengan adanya rangkuman
tersebut. Di dalam buku ini juga dilengkapi dengan adanya gambar-gambar yang
menunjang pemahaman isi buku dan hal ini juga menampakkan kesan buku yang
monoton dengan tulisan tanpa adanya selingan gambar, walaupun hanya sekedar
gambar mindmap. Dan setiap bab yang dibahas memiliki pembahasan yang
lengkap mulai dari pengertian, aspek-aspek yang penting terkait bab yang sedang
dibahas, dan juga tidak lupa terdapat rangkuman dari bab tersebut. Selain itu
bahasa yang digunakan di dalam buku ini menggunakan bahasa yang baik dan benar
sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) serta pemilihan diksi yang tepat.
Kekurangan Buku :
Menurut
saya terdapat beberapa kekurangan di dalam buku ini, diantaranya adalah masih
kurangnya gambar seperti gambar ruang kelas, proses belajar, dan lainnya yang
dapat digunakan sebagai media contoh di dalam pembahasan, bagaimana wujud
pengelolaan kelas yang baik dan nyaman seperti yang telah diuraikan dalam
bentuk paragraf teori yang dijabarkan secara luas, sehingga pembaca harus
membayangkan sendiri bagaimana pengelolaan kelas yang baik menurut isi buku
ini.
Dimana saya bisa baca bukunya secara online..?? terima kasih
BalasHapus